Friday, July 3, 2015

Tradisi Menu Iftar Keluargaku


Hari ini sudah menginjak hari ke 16 di bulan Ramadahan di negara 4 musim yang jatuh di saat musim panas. Allahu Akbar, sudah beberapa tahun ini bulan Ramadhan jatuhnya selalu di saat musim panas. Maha Besar Allah, semoga kami selalu diberikan kesehatan, ketabahan dan kekuatan iman dalam menjalankan perintah-Mu.

Di saat musim panas, siang lebih panjang daripada malam. Bulan di musim panas dari Juni hingga Agustus. Matahari terbit dari jam 4 lewat dan terbenam di jam 22 malam. Dengan waktu subuh jam 3 lewat dan Maghrib jam 10 malam. Masya Allah, begitu panjangnya waktu. Dan Alhamdulillah, kami bisa menjalaninya dengan baik.

Aku mau cerita sedikit menu berbuka keluarga kecil kami. Suamiku adalah seorang WN Itali Bangladesh. Untuk keluarga Bangladesh, mereka mempunyai menu khusus yang selalu dikonsumsi untuk berbuka puasa (Iftar) dan dimakan setiap hari hingga selesai bulan Ramadhan...(Nggak bosen apa, menunya itu-itu aja). Takjil yang harus selalu ada, Chana Curry (chana : chickpeas), Rice Puff (nasi yang digoreng), dan Gorengan Sayuran seperti Wortel, Kentang dan Zucchine yang diparut kasar lalu dicampur dengan Tepung Chickpeas (Besan Flour) dan Telur (jangan lupa cabe rawit hijaunya juga diiris tipis, karena mereka suka pedas). Dan kembang kol yang diambil kelopak kecil kecil lalu dicampur juga dengan tepung besan ini lalu digoreng menjadi bakwan. Jangan lupa dengan buah kurma. Dengan minumannya yogurt yang dicampur dengan air dingin dan sedikit gula.
Kalau aku bosen dengan takjil ini, aku membuat menu tanah air tercinta, tapi untuk suami tetap dengan menu yang sama setiap harinya...hehehe. Tetap menu Indonesia paling top dah...hihihi.


Karena takjil yang dimakan cukup berat (berat dalam arti sangat mengenyangkan) meurut aku yah, dan puasanya juga dimusim panas. Jadi untuk menjaga supaya selalu fit dan beribadah dengan baik dan khusyuk, maka kami selalu mengkonsumsi buah-buahan. Di musim semi dan panas banjir buah-buahan. Dan kami selalu mempunyai persedian buah musim panas seperti cherry, kiwi, prune, mangga, orange, apricot, anggur, melon dan khususnya semangka. Semangka di sini sangat besar sekali dan banyak airnya. Jadi aku biasa membuat smoothie untuk kami berbuka Selain itu juga suamiku sangat suka dengan rujak mentimun yang, sangat segar disaat berbuka. Ini hanya sekelumit cerita tentang tradisi berbuka di keluarga kecil kami dengan beberapa perbedaan, karena kami berbeda bangsa. Tapi Alhamdulillah semua bisa dijalani dengan lancar dan baik.

6 comments:

  1. wah keliatanya enak banget mbak ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak Turiscantik, iya enak sih kalau dimakan sekali sekali. Tapi kalau tiap hari...aku bosen juga...:D

      Delete
  2. semoga selalu sehat dlm menjlnkan ibadah puasa di musim panas yg lebih panjang ini ya...
    saya sdh follow blognya mba... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mak Santi Dewi, aamiin. Semoga diberikan kesehatan selalu. 18 jam lho puasanya...hehehe. Alhamdulillah.

      Delete
  3. Wahhh, ga kebayang ya puasa di negara 4 musim...dulu suamiku dan keluarganya tinggal lama di bbrpa negara eropa.. dia srg cerita, tiap kali puasa jatuh di musim panas, dia lgs book tiket ke jkt utk puasa di tanah air.. tapiiiiii kalo jatuhnya di saat winter, dia ga mw balik :D aku jd penasaran pgn sesekali nyobain jg...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo ke Eropa mbak, hehehe...Bukan main puasa tahun ini, dengan waktu yang panjang ditambah dengan suhu udara hampir 40°C...Subhanallah semoga selalu diberikan kesehatan dan ketabahan ya untuk menjalani ini semua hingga akhir Ramadhan.

      Delete

Terima kasih untuk kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan dan kalau ada juga link blog temans semua. Supaya aku bisa kunjungin balik. Salam kenal ya.Terima